Sergio Busquets/Dok. SOCCER
Luis Figo ternyata merupakan idola masa kecil Sergio Busquets. Tapi, semuanya berubah ketika sang idola berkhianat dan kemudian bergabung dengan Real Madrid.
"Figo adalah pahlawanku, lalu dia pindah ke Madrid. Mustahil baginya untuk tetap diidolaiku," ujar Busquets kepada Four-Four Two .
Setelah sempat membenci Figo, Busquets kemudian sadar jika pemain profesional tak selamanya bisa bertahan di sebuah klub.
"Pemain tak bisa mengontrol ke klub mana akan bergabung selanjutnya. Mereka tak bisa menebak keinginan pelatih maupun klub yang ingin menjualnya," lanjut dia.
"Hanya saja, aku pribadi tak bakal mengikuti jejak Figo. Sulit bagi seorang Catalan sepertiku bermain untuk Madrid. Masih ada pilihan lain selain bergabung ke Madrid," tegasnya.
Busquets juga menilai Carlos Busquets, sang ayah, sebagai sosok penting dalam kariernya. Sang ayahlah yang membuat dia bisa masuk kamar ganti pemain dan bertemu Luis Figo atau Rivaldo. (jalu)
0 komentar:
Posting Komentar