search

Solo The Spirit of Java

Solo The Spirit of Java
Welcome to my blog
Share |

Dukung LPI


Kemarin (24/10) Liga Primer Indonesia resmi diluncurkan di Semarang. Ada 17 klub (akan menyusul menjadi 20) yang menyatakan ikut serta dalam kompetisi yang digagas pengusaha Arifin Panigoro ini.

Seperti yang bisa diduga, peluncuran LPI langsung mendapat reaksi negatif dari PSSI. Sang ketua, Nurdin Halid, bahkan menyebut LPI adalah kompetisi ecek-ecek, tak lebih dari liga tarkam. NH juga kembali mengancam akan menindak klub yang ambil bagian dalam LPI.

Terkait dengan LPI, sebelumnya saya memposting tulisan berjudul “Jangan Jadi Liga Tandingan”. Tak sedikit SMS masuk ke ponsel saya menanggapi tulisan tersebut. Ada yang setuju, ada sebaliknya. Yang sebaliknya itu bahkan menuding saya tak mendukung LPI dan pro PSSI status quo.

Jika dibaca benar, saya jelas menyatakan sangat mendukung LPI. Hanya, saya tak ingin LPI hanya menjadi liga tandingan. Saat ini, LPI menurut saya belum memiliki legalitas. Pasalnya, PSSI sebagai otoritas tertinggi tak memberi restu. Menurut saya, sangat disayangkan jika ini terjadi.

Pada detik-detik peluncuran, saya pun aktif berselancar di dunia maya untuk memantau dari jauh lewat jejaring sosial. Ternyata, apa yang saya cemaskan benar adanya tentang munculnya pemikiran yang saya anggap salah kaprah.

Yaitu tentang LPI yang mengadopsi break away league-nya Liga Inggris (EPL). Sebagai contoh saya ambil dari sebuah akun jejaring sosial “LPI adalah suatu ide terobosan yang bagus. Saatnya sepakbola Indonesia maju. Jangan bergantung PSSI. Mandiri seperti BPL (EPL).” Lalu, “Di Inggris pun ada beberapa liga di bawah naungan FA.”

Pernyataan di atas tidak salah. Namun, perlu dijelaskan jika EPL memang mandiri namun tetap di bawah naungan otoritas asosiasi. Memang ada banyak liga di bawah naungan FA. Dari EPL (dikelola The Premier League), Championship, League One, League Two (dikelola The Football League), hingga liga amatir. Namun, semuanya ada dalam satu sistem kompetisi. EPL merupakan puncak dari hirarki kompetisi. Di bawahnya ada Championship, League One, League Two dst. Bagaimana dengan IPL?

Suka atau tidak, restu dari PSSI, AFC, dan FIFA adalah mutlak bagi LPI. Ini menyangkut legalitas dan legitimasi LPI. Karenanya, berjuanglah agar PSSI mau memberi restu. Sebaliknya, PSSI berbesar hatilah untuk memberi restu. Jika tidak bisa juga, mau tak mau harus menunggu pergantian rezim PSSI.

Sekali lagi, saya sangat mendukung LPI. Saya yakin, dengan sistem LPI, kompetisi akan profesional dan berjalan bersih serta tak lagi menggerogoti uang rakyat lewat APBD. Tapi, bagaimanapun legalitas dan legitimasi tetap diperlukan. Mengulang pernyataan saya di tulisan sebelumnya, sayang jika sistem yang bagus ini hanya menjadi liga tandingan.

Maju terus sepakbola Indonesia. Dukung refomasi PSSI!

0 komentar:

Posting Komentar

Yahoo bot last visit powered by  Ybotvisit.com bola-mania-football.blogspot.com 2010-11-09 monthly 0.5